Apa
yang terlintas dibenakmu ketika melihat para pengemis yang betebaran diruas
jalan-jalan utama di berbagai kota besar ex: Jakarta? Miris pastinya
menyaksikan saudara sebangsa dan setanah air yang masih menggantungkan hidupnya
dijalanan walau lahir di negri yg konon kaya raya ini. Pertama kalinya ku
melihat fenomena ini seingatku a/ di Makassar, waktu itu aku tengah berkendara
bersama pacar Kokoku. Terang saja aku tersentuh melihat anak-anak seusia adikku
dengan tampang memelas meminta welas asih pengendara yang melintas. Aku lantas
bersiap mengambil beberapa lembar ribuan dan bersiap membuka kaca mobil, tapi
urung karena dicegah o/ siempunya mobil. Setelah kutanya, alasannya karena
anak-anak itu hanyalah boneka yang dimanfaatkan o/ sekelompok orang yang malas
dan tidak bertanggung jawab u/ mengumpulkan rupiah. Beberapa waktu kemudian aku
menonton tayangan investigasi yang meliput sindikat yang memakai jasa anak-anak
kecil yg seyogyanya menghabiskan harinya dengan belajar dan bermain.
Lalu
bagaimana sebaiknya kita bersikap melihat fenomena yang o/ pemerintah tak
kunjung bisa diatasi ini? Seperti memakan buah simalakama menurutku. Hati
kecil kita pasti takkan tega melihat mata polos bocah tak berdosa itu, juga
takkan mampu menapik sedih tatkala melihat bayi-bayi malnutrisi yg di gendong
ibu (entah ibunya atau bukan??) yang tak lagi muda itu. Disisi lain kita tentu
tak mau hal ini akan mengukuhkan eksistensi pekerja jalanan ini dan memicu
mereka mengabaikan mimpi mendamba masa depan yang lebih baik. Menimbang
baik buruknya aku lalu enggan u/ memberi, sampai kejadian 2 hari lalu yg
kembali merubah presepsiku ttg hal ini.
Mama
mengajarkanku u/ lebih peduli terhadap mereka. Terlepas dari ihwal mengapa
mereka melakukan ”pekerjaan” itu, tetapi yang jelas mereka a/ orang-orang yang
patut dibantu. Bayangkan betapa lelahnya berjemur seharian dijalanan yg berhias
sampah, debu dan polusi. Jika seaindainya kita diposisi itu, apa yg kita
harapkan?? Diberi atau diacuhkan? Pilihan kini ada pada pribadi kamu
masing-masing… Just follow your heart ^_^
Ditulis : 18/05/2012
No comments:
Post a Comment