Karena
bertanya tidak membuatmu berdosa, maka aku pun memberanikan diri bertanya
sesuatu; tentang sebuah 'rahasia Tuhan'. Pernakah kamu berfikir kenapa Tuhan tidak
menyegerakan sebuah sistem hukuman yang bernama “sebab-akibat”?. Sebab
berbohong, akibatnya hidung bertambah panjang (baca; Pinokio). Sebab sombong,
akibatnya dikutuk buruk rupa?(baca; Beauty and the beast). Sebab durhaka,
akibatnya dikutuk menjadi batu (baca; Malin Kundang). Kalau ini berlaku
bayangkan betapa banyak Pinokio, manusia berwajah monster, dan manusia batu
yang bertebaran???. Hal ini mudah saja jika Beliau mengendaki. Tapi tidak,
beliau tak melakukannya karena sebuah alasan sederhana; “Sayang”, itulah petanda
kasih sayang Tuhan.
Tengoklah
dunia per-"koas"an; jika membuat membuat konsulen tersinggung sedikit saja, tak
main-main prognosa kelulusannya langsung divonis “ad malam”. Sedang jika
membuat Tuhan tersinggung, meninggalkan perintahnya, menjalankan larangannya
itu gimana prognosanya?.” Jawabannya mungkin beragam tapi miniminal “dubia”
masih sangat mungkin. Percayalah selama hayat dikandung badan, selalu terbuka
pintu untuk mengapai magfirah-Nya.
Tidak ada
yang lebih menakjubkan dibandingkan menafakuri hakikat 'kasih sayang Allah'.
Sungguh, kasih sayang-Nya menjangkau sudut-sudut gelap yang tidak dihuni cahaya
sekalipun. Betapa banyak manusia yang hidup serba punya, tapi lalai
mengingatnya barang sedetik?
Kita mudah
jatuh hati pada orang yg terus menerus menebarkan kebaikan. Kita bisa jatuh
hati pada orang yg terus menerus mengasihi kita. Pasti akan, hanya waktunya
saja yang berbeda-beda. Ada hati yang sifatnya mudah meleleh (baca; tersentuh)
dengan perhatian-perhatian kecil, ada pula yang baru luluh setelah dilimpahi kebaikan
sekkian lama. Prinsipnya hati kita akan sejatinya tercipta mudah jatuh, jika
dijejali pemberian.
Lantas, apakah
kita tidak jatuh hati pada sang maha pemberi anugerah tak tara itu? Nikmat
sehat, air, udara, jantung yang terus berdetak dan nikmat lainnya yg tak
terhitung jumlahnya. Meski air dilautan dijadikan tinta untuk menulis kebaikan
Tuhan pada kita, niscaya tak akan cukup. Juga apakah kita tidak jatuh hati pada
yg Maha pengasih? Setiap hari diberikannya kita rizki untuk hidup,
dilindunginya dari kesukaran, dituntun menuju terang dan seabreg bentuk kasih-Nya
yang diam-diam diselipkannya ditiap detik yang membingkai siang dan malam.
Tentang jawabannya pastinya, biarlah hati kita yang mendefinisikan masing-masing.
Simpulannya, mungkin karena Allah memberikan kita semua kesempatan untuk
berubah. Allah menutup aib kita, menutup dusta kita, maksiat, kebiasaan buruk
kita, agar kita semua memiliki kesempatan berubah. Namun jangan lupa jika sesungguhnya azab-Nya
sangatlah pedih. Semoga kita termasuk orang-orang yang berfikir dan mendapat
syafaat-Nya kelak dihari kemudian. Aamin.
#Serang, 1 Juni 2013
#Serang, 1 Juni 2013
No comments:
Post a Comment